Senin, 25 November 2024

Renungan di Hari Guru

Hari ini, seperti tahun-tahun sebelumnya, Hari Guru selalu membawa perasaan campur aduk di hati saya. Di satu sisi, ini adalah hari untuk merayakan profesi yang saya pilih, profesi yang sering disebut sebagai "pahlawan tanpa tanda jasa." Tapi di sisi lain, hari ini menjadi momen refleksi yang penuh tanya: Apakah saya sudah menjadi guru yang baik?

Setiap kali saya melihat wajah-wajah murid saya, ada kebahagiaan tersendiri. Namun, sering kali juga muncul rasa cemas. Sudahkah saya memberikan yang terbaik untuk mereka? Apakah ilmu yang saya sampaikan benar-benar mereka pahami? Apakah saya cukup sabar mendampingi mereka? Kenyataannya, saya sering merasa gagal.

Ada murid yang masih sulit memahami pelajaran meski saya sudah berusaha menjelaskan dengan berbagai cara. Ada juga yang sikapnya belum berubah meskipun saya terus-menerus mengingatkan. Kadang, saya merasa energi saya habis hanya untuk mengatur mereka, hingga lupa bahwa tugas saya bukan hanya mengajar, tapi juga mendidik.

Saya teringat saat-saat di mana saya kehilangan kesabaran. Ketika suara saya meninggi atau kata-kata saya melukai hati mereka tanpa saya sadari. Saya menyesal, tapi waktu tidak bisa diputar kembali. Mungkin, di mata mereka, saya adalah sosok yang jauh dari ideal.

Namun, di tengah rasa kecewa terhadap diri sendiri, saya mencoba untuk tetap percaya bahwa proses ini tidak sia-sia. Mungkin, saya memang belum sempurna, tetapi setiap hari adalah kesempatan untuk belajar menjadi lebih baik. Dari mereka, saya belajar tentang kesabaran, pengertian, dan ketulusan.

Hari Guru ini bukan hanya tentang saya, tapi juga tentang mereka—anak-anak yang setiap hari memberi saya alasan untuk terus berjuang. Mungkin saya belum menjadi guru yang baik, tapi saya tidak akan berhenti mencoba. Karena menjadi guru bukan tentang kesempurnaan, melainkan tentang memberi hati dan usaha terbaik untuk setiap anak yang saya temui.

Semoga suatu hari, ketika mereka dewasa dan mengenang masa sekolahnya, mereka tahu bahwa meskipun saya penuh kekurangan, saya selalu mencintai mereka dengan sepenuh hati.

Selamat Hari Guru. Semoga kita semua terus belajar, karena menjadi guru adalah perjalanan yang tak pernah usai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar