Bayangkan sebuah hari di mana seluruh manusia dikumpulkan. Hari yang penuh ketakutan, di mana setiap jiwa hanya memikirkan nasibnya sendiri. Itulah Hari Kiamat. Namun, di tengah suasana itu, ada sekelompok manusia yang justru memohon kepada Allah bukan untuk dirinya… melainkan untuk menyelamatkan saudara-saudaranya.
Inilah kisah yang Rasulullah ﷺ sampaikan, diriwayatkan oleh Imam Muslim. Sebuah kabar gembira sekaligus pengingat yang sangat mendalam bagi kita semua.
Syafaat yang Menggetarkan Hati
Rasulullah ﷺ bersumpah:
“Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidak ada seorang pun di antara kalian yang akan lebih gigih memohon kepada Allah daripada orang-orang beriman pada hari itu, untuk menyelamatkan saudara-saudaranya dari neraka.”
Mereka berkata:
"Wahai Rabb kami, mereka dulu berpuasa bersama kami, shalat bersama kami, dan berhaji bersama kami."
Allah menjawab:
"Keluarkanlah dari neraka orang-orang yang kalian kenal."
Maka para mukmin mengeluarkan banyak orang. Ada yang tersiksa hingga betisnya, ada pula yang sampai lututnya. Api neraka tidak lagi membakar wajah mereka, karena Allah telah melindungi mereka dari siksaan itu.
Ketika para mukmin berkata bahwa semua yang diperintahkan sudah dikeluarkan, Allah memerintahkan lagi:
"Kembalilah, keluarkan siapa saja yang di dalam hatinya terdapat iman seberat satu dinar."
Mereka pun kembali mengeluarkan banyak orang, hingga akhirnya berkata:
"Ya Rabb kami, tidak ada lagi yang tersisa dari mereka yang Engkau perintahkan."
(HR. Muslim no. 183)
Pelajaran Berharga dari Kisah Ini
1. Persaudaraan Iman Tidak Pernah Pudar.
Persahabatan di dunia sering terhenti karena jarak, waktu, atau kematian. Namun persaudaraan karena iman akan tetap hidup sampai di akhirat. Bahkan, ketika semua orang sibuk memikirkan diri sendiri, mereka yang beriman masih berjuang demi saudaranya.
2. Amalan Bersama Menjadi Bukti.
Perhatikan alasan para mukmin memohon: “Mereka dulu shalat bersama kami, puasa bersama kami, dan berhaji bersama kami.”
Amal yang dilakukan bersama-sama menjadi saksi di hadapan Allah. Ibadah berjamaah, hadir ke kajian, dan berkumpul dalam kebaikan adalah investasi ukhuwah hingga akhirat.
3. Rahmat Allah Melampaui Segalanya
Allah tidak hanya memerintahkan menyelamatkan mereka yang dikenal, tapi juga siapa saja yang masih memiliki iman walau seberat satu dinar. Dalam riwayat lain, bahkan seberat biji sawi. Ini bukti bahwa rahmat Allah mengalahkan murka-Nya.
4. Pilih Teman yang Menarik ke Surga
Teman yang baik tidak hanya menemanimu di dunia, tapi juga berusaha menolongmu di akhirat. Maka, carilah sahabat yang mengingatkanmu pada shalat, puasa, dan amal shalih.
Mari kita bertanya pada diri sendiri:
Apakah aku sudah punya sahabat yang akan memohon untukku di hari kiamat nanti?
Apakah aku sendiri akan menjadi penolong bagi saudaraku kelak?
Ataukah aku justru menjadi orang yang dilupakan, karena lalai dan jauh dari ibadah?
Hari itu pasti datang. Dan di saat itu, tidak ada yang lebih berharga selain rahmat Allah dan doa tulus dari saudara seiman.
Ya Allah, karuniakanlah kepada kami sahabat-sahabat yang shalih, yang selalu mengingatkan kami kepada-Mu. Lindungi kami dari api neraka, dan pertemukan kami bersama orang-orang beriman di surga-Mu, tanpa hisab dan tanpa azab.
Aamiin ya Rabbal ‘alamin.